Minggu, 14 Juni 2020

Era Digital Masuk ke Pendidikan di Indonesia Saat Ini Untuk Siswa


Delon, siswa kelas 3 SDN Kalijaya, Ciamis, Jawa Barat akrab dengan dengan foto Presiden Joko Widodo yang terpajang di dinding kelas. Hampir masing-masing hari dia menangkap senyum Jokowi lewat tatapannya. Namun, dia tidak mengerti siapa Jokowi. Foto yang terpajang di dinding benar-benar kecil, agar teks keterangan foto tidak dapat dibaca berasal berasal berasal dari bangku para siswa. "Tidak tahu, jikalau yang dipasang di depan kelas ya itu gambar weh mereun (mungkin). Saya mah kan tidak tahu," kata Delon yang termasuk diamini oleh teman-teman sebayanya.

Delon selayaknya mengerti berkat pelajaran yang dia peroleh sehari-hari. Akan tetapi, tersedia persoalan keterbatasan guru di sekolahnya agar dia tidak mengerti siapa orang berjas dan dasi di di di dalam bingkai yang masing-masing hari menebar senyum. Lihat juga:Anggaran Laptop Era Nadiem Lebih Besar berasal berasal berasal dari Renovasi Sekolah SDN 1 Kalijaya, Ciamis, Jawa Barat termasuk salah satu sekolah yang membawa keterbatasan jumlah guru. Hanya tersedia 5 guru yang mengajar.Dari jumlah itu, 2 di antaranya berstatus PNS. Mereka adalah kepala sekolah bernama Wardi yang merangkap sebagai guru dan istrinya. Sementara 3 orang lainnya adalah guru honorer. Mereka tidak masing-masing hari dapat datang ke sekolah untuk mengajar. Terkadang, mereka lebih pilih untuk mengurusi anak atau usaha pertaniannya.

Para guru honorer itu termasuk hanya berlatar belakang pendidikan SMA atau sederajat. Bukan pula berasal berasal berasal dari sekolah unggulan di perkotaan. Dengan segala suasana tersebut, wajar jikalau mereka tak memberikan tambahan pengajaran yang optimal kepada siswa. "Iya memang ya kadang enggak tersedia untuk mengajar, jikalau telah begini kekosongannya saya tutupi, saya gantikan untuk mengajar, kadang sehari saya dapat mengajar di tiga kelas," kata Wardi kepada CNNIndonesia.com di Ciamis lebih berasal berasal dari satu pas lalu.

LIPSUS 10 PENDIDIKAN HOLDSDN 1 Kalijaya, Ciamis, Jawa Barat membawa bangunan sekolah yang ideal, tetapi keterbatasan guru menjadi penghambat aktivitas belajar mengajar. (CNN Indonesia/Tiara Sutari)Keberadaan guru-guru honorer itu dicemaskan oleh para orang tua siswa. Ada kekuatiran di di di di dalam benak. Mereka cemas anak-anak tak mendapat pengetahuan sebagaimana mestinya. Salah satunya adalah Nopi. Dia membawa putra bernama Reza yang kini duduk di bangku kelas 3. Nopi mengerti guru honorer kerap tak tersedia untuk mengajar."Takutnya di di di dalam materi gitu, tidak cukup masukan ke anak-anak, terlebih jikalau gurunya ulang enggak tersedia karena suka kerap enggak hadir," kata Nopi."Jadi anak saya bilang, kepalanya pusing. Gimana mikir jikalau jikalau guru menerangkan tetapi tidak cukup jelas. Enggak masuk akal. Enggak dapat dimengerti," tambahnya.

Nopi berkata demikianlah karena tersedia penurunan nilai Reza. Dia beranggap tersedia penurunan impuls belajar karena faktor guru yang tak dapat masing-masing hari tersedia di sekolah."Saya mah enggak suka diajarin serupa guru yang enggak pernah datang, enggak kerap datang. Gitu kata Reza. Nah pas kelas satu atau dua serupa Bu Yuyun mah prestasinya baik," ucap Nopi.

Nopi tak dapat memindahkan anaknya ke sekolah lain. SDN 1 Kalijaya adalah sekolah yang jaraknya paling dekat berasal berasal berasal dari kediaman Nopi. Bisa ditempuh jalur kaki selama 10 menit. Walhasil, Nopi tak dapat berbuat banyak. Dia hanya berharap tersedia perubahan berasal berasal berasal dari SDN 1 Kalijaya. Menurutnya, itu mesti demi siswa-siswa yang lain juga."Harapannya ya semoga saja Pak Menteri ini dapat membantu. Bisa enggak yah jikalau hingga datang ke sini gitu," kata Nopi setelah itu terkekeh."Menteri dapat bantu ke daerah kita agar tersedia kemajuan gurunya ditambahin yang bagus yang cakap, biar anak kita berasal berasal berasal dari desa pinter-pinter," lanjutnya.

Bagikan

Jangan lewatkan

Era Digital Masuk ke Pendidikan di Indonesia Saat Ini Untuk Siswa
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.