Senin, 08 Juni 2020

Korban Kekerasan Terima Beasiswa Sekolah dan Uang Banyak


Bullying atau perundungan ibarat duri di di dalam iklim pendidikan di Indonesia. Hampir 1/2 berasal berasal berasal berasal dari siswa di Indonesia mengaku pernah mengalami perundungan. Hasil ini didapat berasal berasal berasal berasal dari Penilaian Siswa Internasional atau OECD Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 yang baru saja dirilis terhadap Selasa (3/12) lalu.Penilaian bertaraf internasional ini dilakukan untuk mengerti kebolehan siswa secara komprehensif, sekaligus iklim pendidikan di masing-masing negara bagian OECD (Organisation of Economic Co-operation and Development).

Sebanyak 41 prosen siswa Indonesia dilaporkan pernah mengalami perundungan, setidaknya lebih berasal berasal dari satu kali di di dalam sebulan. Persentase angka perundungan siswa di Indonesia ini berada di atas angka umumnya negara OECD sebesar 23 persen.Pada pas yang sama, 80 prosen siswa Indonesia mengaku mesti menolong anak-anak yang mengalami perundungan. Sementara sebanyak 17 prosen siswa mengaku kesepian. Laporan termasuk mencatat, sebanyak 21 prosen siswa Indonesia pernah bolos sekolah dan 52 prosen dilaporkan datang terlambat ke sekolah.

"Di banyak negara, bullying menjadi alasan siswa untuk bolos sekolah. Sedangkan siswa yang menjunjung sekolah dan terima perlindungan yang besar berasal berasal berasal berasal dari orang tua lebih kecil dapat saja untuk bolos sekolah," setelah itu bunyi keterangan formal OECD.Ilustrasi. Di banyak negara, bullying menjadi alasan siswa untuk bolos sekolah. (Pixabay/DEZALB) Selain itu, laporan termasuk menyoroti iklim pertemanan antar-siswa di Indonesia. Sebanyak 57 prosen siswa di Indonesia mengaku saling bersaing satu serupa lain, berada di atas angka umumnya negara OECD sebesar 50 persen. Sementara sebanyak 75 prosen siswa mengaku membawa teman-teman sekolah yang koperatif.

Studi ini dilakukan terhadap 6 ribu anak berusia 15 th. berasal berasal berasal berasal dari 79 negara OECD masing-masing tiga th. sekali. Kasus perundungan memang banyak terjadi terhadap anak-anak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, sebanyak 107 anak menjadi korban perundungan di sekolah terhadap 2018 lalu.Dampak yang ditimbulkan perundungan terjadi terhadap lebih berasal berasal dari satu tingkat. Perundungan dapat turunkan impuls seorang anak bersekolah, menghindar prestasi, menaikkan agresivitas anak, hingga menimbulkan depresi. Jika tidak ditangani dengan baik, perundungan dapat berpengaruh terhadap jaman depan anak.

https://www.ivisitredding.com/author/mustafalan/
https://www.ivisitredding.com/author/abiabiz/
https://www.ivisitredding.com/author/runimas/

Bagikan

Jangan lewatkan

Korban Kekerasan Terima Beasiswa Sekolah dan Uang Banyak
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.